Dalam Program penguatan masyarakat sipil dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu, Ulayat telah mengidentifikasi kelompok-kelpompok masyarakat (CSO) di DAS Air Bengkulu, memfasilitasi workshop propinsi dan lokakarya-pelatihan penguatan kapasitas CSO. Kegiatan terakhir yang telah dilakukan adalah "Lokakarya Pelatihan Penguatan Kelompok Masyarakat Dan Pengguna Air dalam Pengelolaan Sumberdaya Air di DAS Air Bengkulu". Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 5 s.d 6 Desember 2008 di Hotel Pasir Putih Kota Bengkulu. Salah satu keluaran penting dari lokakarya-pelatihan tersebut adalah disepakatinya pembentukan Forum Masyarakat Peduli DAS Air Bengkulu.
Pembentukan forum tersebut didorong oleh kebutuhan masyarakat untuk menyuarakan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi serta dapat berpartisipasi dalam pengelolaan suberdaya air di DAS Air Bengkulu. Organisasi yang ingin dibentuk diharapkan mampu menjadi wadah koordinasi untuk menyuarakan kepentingan masyarakat dalam pengelolaan DAS. Dibutuhkan kelembagaan yang kuat dan legitimasi dari kelompok masyarakat yang diwakili. Pada saat pembentukannya, masyarakat yang hadir belum merumuskan dengan jelas bentuk kelembagaan ini, apakah sebagai organisasi tersendiri ataukah sebagai forum wadah koordinasi antar kelompok masyarakat di kawasan DAS Air Bengkulu dari hulu sampai hilir. Hal ini perlu dibicarakan diantara wakil-wakil kelompok masyarakat yang hadir. Dibutuhkan juga penyebarluasan informasi mengenai keberadaan forum kepada masyarakat umum dan Pemerintah Daerah.

RINGKASAN HASIL PERTEMUAN

Peserta yang hadir:
1. Kelompok Nelayan Pasar Bengkulu
2. Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA)
3. KP2A Temetung Baru Danau Kelurahan Dusun Besar
4. KP2A Keluarahan Panorama
5. KP2A Taba Penanjung
6. KP2A Dayang Perindu Desa Rinduhati
7. LPM Kelurahan Pasar Bengkulu
8. Lurah Pasar Bengkulu
9. Kepala Desa Rinduhati
10. Kepala Desa Penanding
11. Kepala Desa Jambu
12. Kelompok Tani Desa Penanding
13. BPD Desa Rinduhati
14. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Danau Dusun Besar
15. Kelompok Nelayan Pasar Bengkulu


Rumusan Permasalahan Menurut Forum Masyarakat DAS Air Bengkulu:
1. Tidak ada upaya penanggulangan banjir yang menyeluruh dari hulu sampai muara:
a) Kerusakan hutan dan lahan di hulu menyebabkan debit air sungai meluap dengan cepat dimusim hujan
b) Kondisi muara sudah rusak, bentuk muara berpindah-pindah karena erosi tebing sungai dan sedimen yang terkumpul di bagian muara
c) Tidak ada upaya menyeluruh untuk mengurangi laju air sungai dari hulu, pengendalian erosi dan sedimentasi, serta perbaikan kondisi muara.
d) Pintu air pengendali banjir di Kelurahan Tanjung Agung sudah tidak bisa diandalkan.
e) Bahkan ada wacana pemerintah akan membangun danau buatan di areal persawaan di sekitar Kec.Sungai Serut. Hal ini bukan solusi bahkan bisa menjadi masalah baru
2. 2. Tata ruang kota tidak memperhatikan lingkungan DAS:
a) Pembangunan pemukiman di rawa di sekitar persawahan panorama mengakibatkan sawah-sawah terendam banjir.
b) Drainase perkotaan belum tertata
3. 3. Ekosistem Cagar Alam Danau Dusun Besar terganggu
a) Debit air di danau semakin berkurang
b) Pembangunan jalan nakau, ada wacana Pemkot akan melanjutkan pembangunan jalan yang memotong wilayah tangkapan air di CA Danau Dusun Besar, yang mengancam ketersediaan air bagi danau
c) Pembangunan perkotaan di sekitar CA mengancam kelangsungan danau
d) Konversi lahan di wlayah tangkapan CA Danau menjadi kebun sawit dan pemukiman
4. 4. Pencemaran sungai
a) Pencemaran oleh pabrik karet yang tidak mengolah limbahnya sebelum dibuang ke sungai
b) Aktivitas tambang batubara menyebabkan endapan batubara dan memperparah erosi
c) Tidak ada / sangat lemahnya kontrol pemerintah terhadapaktivitas pabrik dan tambang. AMDAL tidak dijalankan
5. 5. Rendahnya ekonomi masyarakat hulu seiring dengan kerusakan hutan dan lahan di hulu – wilayah tangkapan air
a) Ekonomi masyarakat petani di hulu sangat tertinggal.
b) Sangat kurangnya perhatian untuk penguatan ekonomi masyarakat di hulu
c) Perambahan di kawasan hutan oleh masyarakat sekitar dan masyarakat pendatang
6. 6. Belum adanya informasi mengenai rencana tata ruang kabupaten Bengkulu Tengah. Kalau pembangunan kabupaten Bengkulu Tengah tidak memperhatikan pelestarian lingkungan hulu DAS, akan mengancam kondisi DAS Air Bengkulu


Kelembagaan Forum

Forum Masyarakat Peduli DAS Air Bengkulu ini adalah forum koordinasi antar kelompok-kelompok Masyarakat (Organisasi Rakyat) di hulu sampai hilir.
Keanggotaan forum terbuka untuk semua kelompok Masyarakat (Organisasi Rakyat) di hulu sampai hilir yang punya komitmen untuk pelestarian DAS Air Bengkulu.
Arah tujuan forum adalah sebagai:
1. Wadah komunikasi dan urun rembuk antar kelompok masyarakat di hulu sampai hilir, untuk memperjuangkan pengelolaan DAS Air Bengkulu, juga sebagai wadah penyelesaian konflik masyarakat antara hulu dan hilir
2. Sebagai jembatan antara kepentingan masyarakat dengan pihak pemerintah, yang berkaitan dengan pengelolaan DAS Air Bengkulu

Beberapa rekomendasi kepada Pemda:

1. Perlu segera dilakukan upaya penanggulangan banjir yang menyeluruh dari hulu sampai muara:
2. Perlu dilakukan pemulihan kondisi muara sudah seperti pengerukan sedimentasi dan pembangunan alur muara secara permanen. Pemulihan kondisi muara akan mengurangi dampak banjir kiriman dari wilayah hulu, sekaligus dapat bermanfaat untuk penunjang wisata dan menumbuhkan sektor ekonomi masyarakat di sekitar muara
3. Kalau memang ada rencana pemerintah yang akan membangun danau buatan di areal persawaan di sekitar Kec.Sungai Serut. Hal ini bukan solusi bahkan bisa menjadi masalah baru.
4. Diperlukan kegiatan-kegiatan pengaturan aliran air sungai sejak di bagian hulu dan tengah, misalnya reboisasi, penghijauanm di sekitar sempadan sungail, pembuatan cekdam dan embung, yang bisa dikerjakan bersama dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Bukan dengan pembangunan danau baru di bagian hilir yang merugikan masyarakat.
5. Tata ruang kota harus memperhatikan lingkungan DAS:
6. Jangan sampai pemerintah melanjutkan pembangunan jalan nakau yang memotong wilayah tangkapan air di CA Danau Dusun Besar
7. Hentikan pembangunan infrastruktur perkotaan di sekitar CA yang mengancam kelangsungan danau. Termasuk konversi lahan di wlayah tangkapan CA Danau menjadi kebun sawit dan pemukiman
8. Pemerintah harus tegas dan mengawasi aktivitas pabrik karet dan tambang batubara, AMDAL harus ditegakkan, dan masyarakat harus mendapat informasi yang benar
9. Perlu dilakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat petani di hulu
10. Pemberantasan perambahan hutan dan pembukaan lapangan ekonomi alternatif bagi masyarakat sekitar kawasan hutan.
11. Perencanaan tata ruang Kabupaten Benteng hendaknya memperhatikan kondisi DAS. Terutama karena seluruh wilayah tengah dan hulu DAS Air Bengkulu berada di kabupaten Benteng.
12. Diharapkan pemerintah mendukung keberadaan forum masyarakt peduli DAS ini. Perlu ditingkatkan upaya pemberdayaan masyarakat.
13. Pemerintah diharapkan dapat membuat lembaga lintas stakeholder yang melibatkan pemerintah,pengusaha, dan masyarakat untuk membahas solusi permasalahan DAS yang menyeluruh.

Bengkulu, 14 Februari 2009

VIVIN SUSANTI
Manajer Program DAS Ulayat




0 komentar: