PADANG, RABU - Sejumlah 70 persen sungai di Indonesia tercemar. Penyebabnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan sanitasi. Sungai tercemar itu tidak bisa lagi digunakan secara maksimal untuk aneka kebutuhan.

Dari data dampak ekonomi dari sanitasi di Asia Tenggara tahun 2008, beberapa sungai yang tercemar adalah Sungai Deli, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai Air Bengkulu, Sungai Ciliwung, Sungai Citarum, dan Sungai Brantas.Perilaku manusia yang menyumbangkan pencemaran sungai antara lain kebiasaan membuang hajat di sungai. Selain itu, tinja yang diserap oleh mobil tangki langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan terlebih dulu.

http://www.seed.mb.ca/images/berens-river.jpgDi sisi lain, sungai masih menjadi tempat kegiatan masyarakat seperti mandi dan mencuci. Perusahaan seperti PDAM juga mengambil air baku untuk minum dari sungai. Seperti dilansir oleh kompas.com 5 November.

"Cara mengubah perilaku manusia untuk buang hajat di sungai lebih efektif dilakukan dengan memberikan alasan-alasan berupa dampak ekonomi. Sebagai contoh, saya pernah memberikan argumen kepada masyarakat di tepi Sungai Batanghari, bahwa kebiasaan membuang hajat di sungai akan merugikan mereka karena air sungai digunakan untuk mencuci batang sagu yang akan dikirim ke Malaysia," ujar Wahanuddin, tim teknis dari Dinas Kesehatan untuk Sanitasi Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP), Rabu (5/11) saat diskusi media di Padang.

Karena itu, peningkatan kesadaran sanitasi dibutuhkan untuk menjaga kelestarian sungai.Sumber

0 komentar: